"HANYA SEBUAH KADO" (Cerpen)

Hari itu seorang laki-laki yg bernama andri sedang bahagia, karna wanita bernama winda yg sejak lama dia suka akhir’a menjadi kekasih’a, andri tipe lelaki yg sangat setia,dan tulus mencintai kekasih’a, sekarang andri duduk di bangku kelas 3 SMK dan winda kekasih’a duduk di bangku kelas 3 SMK jg tp beda sekolah, setiap pulang sekolah andri selalu menjemput winda di skolah’a , mereka selalu bersama, dan saling mencintai, suatu sore andri mengajak winda untuk pergi ke laut, di pinggir laut mereka pun berjanji :.

Andri : cyank, aku seneng bngt bisa memiliki km,
Winda : aku jg cyank.
Andri : kita janji yuk, kita bakal menikah suatu hari nanti.
Winda : iya cyank, janji.

Andri yg mendengar janji sang kekasih’a itu pun senang, dia percaya, winda adalah wanita yg akan di nikahi’a nanti, sehingga andri pun tambah mencintai winda. Tp winda bukan tipe wanita yg setia, dia tipe wanita yg cepat bosan dengan lelaki, semakin hari winda pun semakin bosan dengan andri, lain hal’a andri yg semakin mencintai winda. Andri selalu perhatian kepada winda, tp winda selalu menganggap perhatian andri dengan sebelah mata. Suatu hari andri tiba’’ pingsan di sekolah, dan dia langsung di bawa ke rumah sakit oleh teman sekolah’a. setelah andri sadar, andri mendengar berita mengejutkan dari sang dokter, bahwa dia menderita penyakit kanker otak stadium akhir. Dan umur dia tidak akan lama lg. dia meminta dokter agar tidak memberitahukan hal ini kepada orang tua’a dan orang lain karna andri tidak mau membuat orang tua’a dan sang kakasih sedih. Sore hari’a dia pulang dari rumah sakit Dan langsung pulang ke rumah. Orang tua’a pun menanyakan kenapa dia pulang sore, andri pun terpaksa berbohong dan menjawab dia habis mengerjakan tugas di rumah teman’a. setelah itu dia mandi dan langsung pergi k kamar tidur. andri pun langsung sms sang kekasih tetapi andri tidak memberitahukan tentang penyakit dan umur’a yg sudah tidak lama lg itu kepada winda karna dia takut winda akan sedih :.

Andri : cyank. Km lagi ngapain, udah makan belum.
Winda : lagi tiduran aja di kamar, udah ko tdi.
Sebenar’a winda sudah agak males menjawab’a, tp biar gimanapun andri adalah pacar’a. andri yg saat itu umur’a sudah tidak lama lagi. Meminta sebuah kado sebagai kenang-kenangan terakhir dari sang kekasih yg sangat di cintai’a itu :.
Andri : aku boleh minta sesuatu gk ama km..
Winda : sesuatu apa?
Andri : sebuah kado.
Winda : kado untuk apa ? ulang tahun km kn masih lama.
Andri : untuk kenang-kenangan aja. agar aku selalu inget km saat aku liat kado itu.
Winda : aku bingung mau kasih kado apa.
Andri : apa aja. Yg penting di kasih sama km.

Tp sms dari andri tidak dibalas lagi oleh winda. Karna winda hanya memandang sebelah mata permintaan andri itu. Tetapi andri yg sms’a tidak di balas malah berprasangka baik terhadap winda, dia berfikir mungkin winda ketiduran karna sudah mlm. Andri percaya besok dia akan mendapatkan sebuah kado kenang-kenangan terakhir’a dari sang kekasih. Keesokan hari’a seperti biasa saat pulang sekolah andri menjemput winda di sekolah’a. dia pun mengajak winda ke laut berharap winda akan memberikan kado untuk’a. saat sudah sampai di pinggir laut. Andri pun meminta kado kepada winda, Tp winda malah marah kepada andri dan berkata “sebuah kado itu gk penting, jd jangan minta yg macem-macem ya” andri yg mendengar perkataan winda itu pun langsung sedih, dia tidak percaya seseorang yg sangat di cintai’a berkata seperti itu, padahal sebuah kado itu gk harus mahal, bisa aja sebuah foto atau sebuah surat cinta, dan Kado yg seperti itu jg sudah cukup bagi andri untuk menjadi kenang-kenangan terakhir’a bersama kekasih’a itu. tp tiba’’ andri pun jatuh pingsan, sontak winda pun kaget dan langsung meminta bantuan kepada orang di sekitar situ untuk membawa andri ke rumah sakit. Andri langsung mendapatkan perawatan dari dokter karna memang penyakit andri sudah semakin parah. di depan pintu ruangan tempat andri di rawat, winda dengan cemas menunggu sambil sesekali melihat keadaan andri dari balik kaca. Tak lama kemudian ibu dan bapak andri datang dan langsung menanyakan keadaan andri kepada winda. sang dokter pun keluar, dan bapak andri langsung menanyakan keadaan andri. Dokter pun menjawab, sebelum’a dokter berbicara bahwa andri meminta dokter itu menutupi hal tentang penyakit andri agar orang tua dan orang lain tidak sedih. Setelah mendengarkan kebenaran tentang penyakit yg andri derita, sontak orang tua andri pun kaget. Lebih’’ winda yg seakan tidak percaya apa yg di katakan dokter tentang penyakit yg andri derita dan umur andri yg sudah tidak lama lg. ibu andri pun menangis histeris, winda langsung meminta kepada dokter agar di izinkan masuk untuk melihat keadaan andri, dokter pun mengizinkan’a. winda pun masuk, tetapi ibu andri langsung pingsan dan bapak andri berusaha membawa ibu andri ke ruang perawatan. Jadi hanya winda yg masuk dan melihat andri. di ruangan itu terlihat andri yg terkulai lemas dengan selang pernapasan dan alat pendeteksi detak jantung terpasang di tubuh’a. winda yg melihat andri pun langsung menangis. Karna mendengar tangisan winda, andri pun tersadar, Winda yg melihat andri sadar langsung meminta maaf, karna dia tidak memberikan andri sebuah kado. Winda sadar bahwa andri sangat mencintai diri’a dengan tulus. Winda pun menyesal karna dia tidak tulus mencintai andri. Sambil menangis winda meminta maaf kepada andri. Andri pun tersenyum dan berkata dia sudah memaafkan winda. Saat winda memegang tangan andri, ajal pun menjemput andri, dia meninggal dengan tersenyum seakan sudah lega karna winda sekarang sudah tau betapa cyank’a andri kepada kekasih’a itu, winda kaget, winda terus memanggil andri sambil menangis dan Dokter pun datang bersama bapak dan ibu andri yg sudah sadar dari pingsan’a. dokter langsung memberikan pertolongan kepada andri, tp tuhan berkata lain, andri pun sudah tidak tertolong lagi. Ibu dan bapak andri langsung menangis dan ibu andri mendadak pingsan lagi.. winda pun menangis histeris, dia tidak sanggup menerima kenyataan. Dia menyesali perbuatan’a telah menyia-nyiakan permintaan terakhir dari orang yg sangat mencintai dia dengan tulus.


Post a Comment

Lebih baru Lebih lama